Senin, 26 Desember 2016

KALIJODO, KINI

Kalijodo pernah mejadi suatu kawasan hiburan malam dan prostitusi untuk masyarakat kelas bawah di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Kata kalijodo sendiri berasal dari kata kali dan jodoh. Karena, jaman dahulu kala kawasan kalijodo ini merupakan kawasan muda-mudi tionghoa untuk mencari jodoh. Namun, terdapat pendapat lain yang mengatakan bahwa sejak tahun 1600-an kawasan Kalijodo sudah menjadi lokasi pelacuran terselebung. Lokasi Kalijodo merupakan lokasi untuk mencari istri sementara, gundik, para lelaki Tionghoa yang berasal dari Manchuaria karena tidak membawa istri. Gundik pada masa itu disebut sebagai Chau Bau yang artinya perempuan yang mana memiliki derajat yang lebih tinggi daripada seorang pelacur. Meskipun dikatakan bahwa Chau Bau merupakan istri sementara namun pada saat itu aktivitas seksual dengan transaksi uang tetap dilaksanakan. Dapat dikatakan bahwa aktivitas ini mirip dengan konsep Geisha di Jepang dimana aktivitas utamanya adalah menghibur dengan mendapatkan penghasilan. Pada akhirnya kawasan Kalijodo merupakan kawasan pelacuran bukan saja oleh masyarakat tionghoa dari Manchuaria namun juga oleh laki-laki nontionghoa. Kawasan ini pun menjadi semakin ramai.
Namun, pada akhirnya pada hari Senin, 29 Maret 2016 kawasan kalijodo pun digusur. Penggusuran kawasan ini terjadi dengan lancar tanpa perlawanan warga, bahkan ada beberapa warga yang sudah keuar dari tempat tinggal mereka. Memang pada awal dicanangkan rencana penggusuran kawasan kalijodo ini meuai komentar baik dari pihak yang mendukung maupun menolak. Pihak yang menolak mengkhawatirkan jika nantinya aktivitas prostitusi ini akan menyebar ke daerah lainnya tetapi menteri social, Bu Khofifah, mengatakan bahwa nantinya terdapat tempat rehabilitasi untuk para PSK. Tempat rehabilitasi yang dipilih adalah Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya di Jalan Tat Twam Asi, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Di tempat ini nantinya para PSK akan mendapat berbagai pelajaran ketrampilan untuk dapat memulai hidup. Tentu penggusuran kawasan Kalijodo menjadi sesuatu yang baik untuk kesejahteraan masyarkat Indonesia khususnya kawasan DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, ternyata tujuan utama Gubernur Basuki T.J. dalam menggusur kawasan Kalijodo adalah untuk mengembalikan fungsi kawasan Kalijodo sebagai daerah penghijaun.
Pada saat ini peroses pembangunan kawsan Kalijodo sudah terlaksana sebesar 80%. Nantinya kawasan Kalijodo akan menjadi kawasan penghijauan, skatepark,lapangan futsal, dan ruang public terpadu ramah anak.
Penggusuran ini sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dari pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan oleh PBB. Salah satunya adalah pembangunan kota dan komunitas yang berkelanjutan dengan salah satu targetnya adalah pada tahu 2030 tersedia lahan umum yang hijau, aman, serta mudah diakses khususnya untuk orang tua, anak-anak, dan wanita.
Hal ini menjadi sesuatu yang baik karena Indonesia sudah memulainya di Jakarta semoga kedepannya terdapat daerah-daerah lain yang mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh Jakarta.


Kalijodo saat ini



Kalijodo sebelum penggusuran


Sumber :

Minggu, 25 Desember 2016

REVITALISASI STASIUN MANGGARAI

Pengguna transportasi umum di Indonesia semakin meningkat jumlahnya khususnya di DKI Jakarta. Seperti data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik DKI Jakarta bahwa 2 juta lebih warga Jakarta menggunakan komuter untuk melakasanakan aktivitas baik sebagai pelajar maupun karyawan kantoran. Dengan tingginya angka pengguna transprtasi umum, komuter, maka pemerintah juga harus terus meningkatkan  pelayanan angkutan umum. Peningkatan pelayanan dapat diterapkan baik secara manajerial maupun insfrastruktur. Seperti yang dilakukan oleh PT. KAI dalam melakukan revatilisasi untuk beberapa stasiun di wilayah Jabodetabek.
Pada saat ini perkembangan revitalisasi di Stasiun Manggarai baru mencapai 11% pada bulan Agustus 2016. Memang angka perkembangan revilitasi masih terlalu kecil namum tentu saja hal itu tetap harus diapresiasi. Pengerjaan revilitasi direncanakan akan rampung pada tahun 2019. Revilitasi dilakukan dengan peningkatan Stasiun  Manggarai hingga mencapai 2 atau 3 lantai dan juga dibuat  underpass. Nantinya jalur untuk kereta barang akan dipisahkan dengan jalur komuter maka hal ini akan menghindari antrian lalu lintas komuter sehingga penumpang akan menjadi lebih nyaman karena tidak harus menunggu teralu lama. Untuk pembuatan underpass hal ini dilakukan untuk meingkatkan kemanan raga dari penumpan. Karena, pada kondisi saat ini penumpang harus menyebrangi beberapa peron atau bahkan kereta yang berhenti untuk sampai pada peron yang sesuai dengan tujuan penumpang. Hal ini juga akan menjadikan stasiun sebagai tempat yang ramah bagi kaum difabel.
Hal yang dilakukan pemeritah ini sejalan dengan goals yang juga ingin dicapai oleh PBB. Salah satu tujuannya adalah tentang pembangunan insfrastruktur. Target dari pembangunan insfrastruktur ini salah satunya adalah agar pada tahun 2030, untuk menyediakan system transportasi yang mudah diakses dan aman serta ramah untuk kaum difabel, perempuan, anak-anak, dan orang tua.
Semoga apa yang telah dilaksanakan ini akan terus  menajdikan Indonesia lebih baik lagi.

Sumber :

http://www.re-digest.web.id/2016/11/ngobroltempo-revitalisasi-stasiun_24.html